6 Siswa Kesurupan Setelah Dirasuki Arwah Aula
Sebanyak enam pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Magelang, Jateng, kesurupan. Aksi kesurupan dipicu saat seorang siswi jatuh pingsan kemudian histeris dan meracau usai upacara. Kesurupan itu lalu menjalar, mengakibatkan proses belajar mengajar terganggu.
Dari pantauan merdeka.com aksi kesurupan terjadi sekitar pukul 07.15 WIB begitu bel sekolah masuk, lalu seluruh siswa mengikuti upacara. Setelah usai upacara, tiba-tiba Khaterin salah seorang siswi kelas 10 jurusan Perhotelan jatuh pingsan. Saat dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Khaterin langsung mengalami histeris, kejang-kejang dan berteriak meracau.
"Aksi kesurupan menjalar ke beberapa temannya di lain kelas. Kesemua siswa yang mengalami kesurupan adalah siswa perempuan. Konon, hantu yang merasuki mereka adalah hantu aula yang dikenal iseng dan nakal. Bahkan saat meracau dan histeris hantu yang merasuki meminta bunga kanthil agar keluar dari tubuh siswa," ungkap Wakasek II Kesiswaan Agus Santoso kepada wartawan.
Menurut Agus, aksi kesurupan ini tidak hanya sekali ini saja terjadi. Aksi kesurupan ini sudah sering terjadi dan hantu yang merasuki sama yaitu hantu wanita yang konon merupakan penunggu ruang aula sekolahan.
Hantu wanita itu juga memberikan permintaan yang sama saat merasuki siswi-siswi di sekolah yang pernah di kunjungi oleh tokoh DPD RI Poppy Dharsono itu.
"Sudah sering ya kira-kira dua sampai tiga kali ini kesurupan terjadi. Yang kali ini Katerin. Ria dua kali. Pernah didatangkan rukyah efeknya sudah bagus. Tetapi kondisi kejiwaan siswa berubah-ubah di sekolahan seperti itu maka mereka kesurupan lagi. Apalagi saat ada rukyah Khaterin tidak ikut dan pas tidak masuk sekolah," jelasnya.
Upaya sekolah untuk mengatasi kesurupan itu akhirnya memberikan permintaan sang makhluk halus yang merasuki tubuh para siswi mereka. Setelah permintaan Bunga kanthil diberikan dan siswi kesurupan dibawa ke aula kemudian mereka satu persatu sadar. Kemudian langsung dibawa pulang.
Akibat aksi kesurupan masal itu, proses belajar mengajar langsung diberhentikan. Meski sekitar pukul 10.30 WIB langsung memulangkan seluruh siswa dan siswinya masih ada beberapa siswa bertahan melanjutkan kegiatan praktik kerja di sekolah.
Komentar
Posting Komentar